Rabu, 14 April 2010
Rosni Idham
Rosni Idham
(Aceh)
Lahir di desa Sawang Manee Kabupaten Aceh Barat (sekarang Na-gan Raya), 6 Maret 1953. Karyanya dimuat di berbagai media Banda Aceh, Medan, Jakarta dan Malaysia. Antologi tunggalnya Sawang Manee Erat Sekejap (1988) dan bersama antara lain : Antologi Penyair Aceh (1982), Nuansa Dari Pantai Barat (1993), Seulawah (1995), Antologi Sastrawan Asean, Puisi Indonesia (1987),Titia Laut II (Malaysia,1991), Nafas Tanah Rencong (1990), Musim bermula (2001), Ziarah Ombak (2005), Tsunami Note Book (2005).Kegiatan kesenian yang diikuti antara lain : Dialog uatra di kedah,Malaysia (1991), Hari Puisi Malaysia XV di Langkawi, Malaysia (2000), Hari Puisi Dunia (2002), Mengikuti Festival Internation Pembaca dan Penulis tahun 2005 di Ubud Bali.Seniman yang minta pensiun dini, kini menggeluti dunia bisnis, aktif di LSM, terlebih pasca gempa dan Tsunami Desember 2004 sangat focus pada kegiatan kemanusiaan dan pemberdayaan pengungsi. Di dunia politik sempat dua priode mengantarkan kekursi DPRD Kabupaten Aceh Barat. Sebagai pemakalah di berbagai seminar dan lokaharya dan dia juga sebagai Juara Lomba Motivator Nasional 2005. Salah satu puisinya :
Bunga Setaman
(kepada anak-anakku korban tsunami)
Pagi ini
Ketika aku memandang orang-orang memetik bunga di taman
Lalu meletakkannya di air kolam yang mengalir jernih
Dan mengalir seiring senyum semekar sukma
Berdegup aku tiba-tiba
Bergoncang kencang dada gemuruh
Telah gugur bunga-bungaku yang tumbuh
Di bawah siraman alir peluh
Tuhan,
Sinar kesadaran menyentak jiwa
Engkau titipkan bunga-bunga itu
Sebagai amanah atas kepercayaan Mu
Kewajibanku memelihara dan memupuknya
Dengan siraman kasih segenap cinta
Hari demi hari bunga-bungaku tumbuh mekar
Harumnya menebar
Dalam pelukan manik embun yang segar
Bunga setaman, wahai ….
Mengalirlah bersama kebeningan air mata kami
Tersenyumlah bersama keagungan cinta illahi
Menziarahimu dengan rangkaian do’a
Butir hujan adalah kain kafan
Hanya yang Maha Tahu yang kenal pusaramu
Bunga-bungaku, wahai …
Disisinya engkau adalah kesuma
Damailah dalam pelukan Kasihnya
Ikhlas kami melepas
Selamat jalan bunga-bungaku
Di gapura Syurga kita bertemu
Meulaboh, 26 Januari 2005
Sumber : penyairnusantaraaceh.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar